Dalam mendesain sebuah tipologi network, hendaknya kita harus merancang sedemikian rupa sehingga network kita kelak mudah untuk dikembangkan dan di minute sesuai dengan kebutuhan dilapangan seperti kebijakan di instansi pengguna masing-masing.
Dengan beracuaan pada QOS (Quality of service) maka kita harus mendesain network kita dari awal yaitu dengan langkah-langkah tertentu misalnya sesuai dengan gambar berikut ini:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRVGRiHad4UmBnBkVax_siLSXBo0YMZ_ODVRvp0ogUBC2YCfCu-9Ws7kN5Je5j-GeFCKLuCjKmMjFxcH7sia8O9KdQs1XezDuigWmfyRNCaZy7DfmR5DmOeR6Bk3_e88Vpjd4HAzAdWB4/s400/f0503_0.jpg

1.Core Layer

Layer Core atau sering dikatakan sebagai inti jaringan merupakan layer yang berada dipuncak dalam jaringan hierarki. Layer Core menyediakan transportasi antar sites secara optimal. Di layer ini data akan dikirim menggunakan metode dan protokol jaringan tercepat. Seperti FDDI atau ATM, Gigabit Ethetnet, fast ethetnet 100Mbps. Pada proses transportasi data menggunakan swicth untuk  penyampaian  yang pasti dan cepat. Layer Core merupakan penghubung transportasi  data supaya sampai kepada  user. Lapisan ini digunakan untuk access list, routing  antara  VLAN.


2. Distribution Layer

Pada layer ini sering disebut juga workgroup layer, merupaan titik komunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan. Menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer. Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai.
• Routing adalah proses pengiriman informasi/data dari pengirim di suatu jaringan ke penerima yang berada di jaringan yang lain (melalui interwork).
• Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar mengalirkan suatu pita frekuensi tertentu dan menghilangkan frekuensi yang berbeda dengan pita ini, atau Filter adalah rangkaian yang dapat memilih frekuensi agar dapat mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple), atau membuang (by pass) frekuensi yang lain.


3. Access Layer

Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis.
Kebetulan dalam jaringan Internal UAD sudah menerapkan desain tersebut diatas dengan detail spesifikasi teknis sbb:
• Core Layer di tangani mesin core.uad.ac.id BSD Minded dipadukan dengan Cisco Catalyst L3 (support multilayer) [118.97.x.x] dimana menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur Inherent
• Distribution Layer di tangani mesin router Mikrotik 3.23 level 6 menangani routing terpusat, jadi semua unit /lokasi tidak ada NAT kecuali untuk Lab, sehingga kita bisa terhubung ke semua device pada masing-masing unit /kampus.
• Access Layer ditangani mesin Mikrotik Router 3.23 level 6 dengan di bantu managable switch besutan Nortel dengan spesifikasi Nortel 2550T menangani VLAN di masing-masing kampus.
Fungsi Acces Layer:
·                              Kontrol akses dan kebijakan.
·                              Membuat collision domain terpisah (segmentasi).
·                              Konektivitas workgroup ke dalam lapisan distribusi.